Tuesday, February 16, 2010
Makhluk mistis penjaga hutan di pedalaman Kalimantan Barat
Bataviase.co.id | 12 Feb 2010 | Jika di Kalimantan Timur (Kaltim) ada makhluk mistis berupa sepasang naga berkaki, lain lagi ceritanya di Kalimantan Barat (Kalbar). Khususnya di kalangan masyarakat Dayak di pedalaman, dikenal hewan mistis penghuni rimba raya sejenis harimau danan.
AKAN tetapi, ini bukan jenis satwa yang bisa dilihat semua orang. Kebanyakan hanya bisa mendengar suaranya berupa bunyi sayup "kung, kung, kung", tetapi bergema dan meng getarkan.Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kalimantan Barat (Kalbar) Blasius H Chandra mengenang, suara itu begitu menggetarkan jiwa sekaligus menyeramkan. Saat masa kecilnya, ia pernah mendengar suara itu di tengah malam kala bermalam bersama orangtua di pondok ladang.
Tengah malam di pondok ladang, suasana sangat hening. Ada suara serangga dan juga desah angin. Nah, sesekali terdengar suara kung, kung, kung yang sayup, tapi menggetarkan. Hingga sekarang, saya tak bakal lupa kesan itu, kata Blasius Kamis (11/2) seperti dilansir Tribun Pontianak.
Bahkan, saat dirinya telah menjadi aktivis lingkungan, suara mistis itu masih pernah di dengarnya. Beberapa tahun lalu, saat berada malam hari di Bukit Sedayang, pedalaman Kabupaten Ketapang, suara itu kembali terdengar. Meski saya sudah hidup di abad modem, suara itu tetap menggetarkan. Apalagi sejak kecil, orangtua sudah menanamkan makna Sang Penjaga Alam itu yang kami sebut Kek Tung," kata Blasius.
Apakah satwa itu nyata? Mcnurut penuturan orangtua. Kck Tung menyerupai jenis harimau dahan, berkulit hitam, berbadan besar, dan bersuara menggema.Apabila Kek Tung bersuara, berbagai isyarat bisa ditangkap oleh para penariia. Di antaranya isyarat buah-buahan di hutan akan melimpah atau sebaliknya panen ladang akan gagal atau serangan sampar.
"Saya yakin Kek Tung nyata sebagai bagian komponen alam. Kalaupun masyarakat menilainya mistis, itu sah-sah saja jika dikaitkan dengan kearifan tradisi, ujar Blasius.Suara Kek Tung hanya bisa didengar di kawasan hutan yang masih lestari, seperti rimba belantara yang belum terjamah tangan panas kapitalis.
Itu pula sebabnya di area hutan yang pernah terdengar suara Kek Tung, belum ada manusia yang berani merambahnya. Contohnya, Bukit Sedayang yang hingga kini masih dipenuhi oleh lebatnya buah durian, madu pohon, air jernih, udara segar, dan aneka hasil alam.
Kisah serupa juga ada di Kabupaten Sintang. Aktivis lingkungan kelahiran Sintang, Shaban Setiawan, mengaku pernah mendengar suara mistis itu di belantara rimba."Di daerah kami, masyarakat menyebutnya remaong. Saya pernah mendengar suaranya saat masih kedL Hingga sekarang, saya masih ingat betul betapa merindingnya saya waktu itu," kata Shaban.
Suara yang menggetarkan jiwa itu boleh jadi bakal sima seiring eksploitasi hutan gila-gilaan di bumi Kalimantan Barat. Pandangan prokapitalis tak bakal melihat kelestarian alam secara utuh.Buktinya, mereka tak segan-segan menggusur hutan adat, perkuburan, bahkan tcmbawang. Padahal, tcmbawang merupakan bekas kampung tua, yang di situ pernah ada kehidupan manusia lengkap dengan perkakas budaya, fungsi sosial, religius, dan tanam-tumbuh
www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)
Labels:
Pengetahuan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Beneran tuh foto mahluk mistisnya yg diatas?
ReplyDelete