Thursday, January 28, 2010

Selamat Setelah 15 Hari Terkubur




Suarapembaruan.com | [PORT-AU-PRINCE] Tim penyelamat Prancis, Rabu (27/1) mengeluarkan seorang gadis berusia 16 tahun dalam keadaan hidup dari bawah reruntuhan bangunan, 15 hari setelah gempa berkekuatan 7,0 skala richter (SR) yang menghancurkan hampir seluruh bangunan di ibu kota Port-au-Prince, termasuk Istana Presiden.

Juru Bicara Tim Penyelamat Samuel Bernes mengatakan, gadis itu mampu bertahan hidup saat diselamatkan, meski kondisinya sangat lemah. "Dia hanya mengatakan terima kasih. Kondisinya sangat lemah, yang memperlihatkan dengan jelas bahwa dia telah ada di sana selama 15 hari," katanya.

Bernes menjelaskan, warga setempat telah melakukan pencarian di antara reruntuhan rumah gadis itu di pusat Distrik Carrefour-Feuilles, setelah mendengar adanya suara. Sejauh ini, baru 135 orang yang berhasil diselamatkan dari timbunan puing-puing bangunan, jauh dibandingkan korban tewas yang telah melampaui 170.000 jiwa.

Jumlah korban tewas sendiri diyakini bisa mencapai lebih dari 200.000 orang, dengan masih banyaknya korban di bawah reruntuhan dan diragukan masih dapat bertahan hidup setelah lebih dari dua pekan. Oleh karena itu, ditemukannya gadis itu dalam keadaan selamat, menjadi seperti keajaiban.

PBB sendiri telah resmi menyatakan penghentian pencarian korban, sejak Sabtu (23/1) atau 11 hari setelah gempa. Sedikitnya 83 staf PBB dinyatakan tewas bersama hancurnya markas misi PBB di Haiti (MINUSTAH). "Jumlah total korban tewas belum bisa dipastikan, tapi sejauh ini kami dapat mengonfirmasikan 83 jiwa dan hingga pagi ini masih ada 32 orang yang belum ditemukan," kata Sekjen PBB Ban Ki-moon.

Jenazah

Presiden Haiti Rene Preval, Rabu, mengatakan, sekitar 170.000 jenazah sudah dihitung dan itu telah jauh lebih tinggi dari perkiraan dia sebelumnya sekitar 150.000. Jumlah itu juga belum termasuk jenazah dengan tubuh yang hancur dan sebagian yang sudah dibawa dan dikuburkan anggota keluarganya.

Preval mengusulkan ditundanya jadwal pemilihan umum (pemilu), Februari.

Putaran pertama pemilu Haiti pada 28 Februari adalah untuk kursi parlemen dan sepertiga kursi senat. Sedangkan, putaran kedua dijadwalkan pada 5 Maret.

Kehidupan ratusan warga Haiti yang kini kehilangan tempat tinggal, juga masih jauh dari membaik. Pasokan bantuan belum terdistribusi dengan baik. Sulit membuat antrean pembagian bantuan teratur, ketika para korban telah berkali-kali mengalami kehabisan paket bantuan meski telah beberapa jam antri.

www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...