Sunday, May 23, 2010

Recall dan Budaya Malu Bangsa Jepang


www.AstroDigi.com

INILAH.COM | Sabtu, 27 Februari 2010 | Setelah raksasa otomotif Jepang, Toyota dan Honda sepanjang Januari – Februari digoyang isu recall, kini secara beruntun pemain otomotif dari Jepang lainnya, Mitsubishi, Daihatsu, Nissan, Suzuki juga mulai menarik kembali beberapa produknya.

Tak ada penjelasan di luar teknis dari para petinggi perusahaan otomotif Jepang mengapa mereka tiba-tiba menarik kembali sejumlah produknya, apalagi model mobil yang direcall bukan buatan tahun terbaru, kecuali Toyota Prius.

Sebelumnya, memang tidak terdengar ada manufaktur Jepang yang lain – kecuali Toyota dan Honda, Mitsubishi menyusul beberapa hari lalu -- yang mengumumkan me-recall produknya. Tetapi, setelah orang nomor satu di Toyota, Akio Toyoda dipanggil Kongres AS (24/2) secara mengejutkan, Daihatsu, Nissan, Suzuki me-recall model tertentu karena berbagai masalah. Di luar Jepang, raksasa otomotif Korea Selatan, Hyundai juga mengumumkan hal yang sama, me-recall Sonata.

Sejauh ini, memang belum ada pengamat otomotif yang berbicara mengapa setelah Toyoda dipanggil Kongres AS, perusahaan otomotif Jepang lainnya, satu persatu mengumumkan merecall produknya, apalagi sebagian produk yang di-recall bukan produksi terbaru, seperti kasus recall yang dilakukan Daihatsu, atau Suzuki.

Bisa jadi pemanggilan Toyoda oleh kongres AS menjadi sebuah pelajaran sangat berharga bagi manufaktur lain di luar Toyota. Apalagi Perdana Menteri Jepang Yukjio Hatoyama kepada wartawan saat menanggapi testimoni Toyoda (24/2) lalu di Tokyo, mengingatkan bahwa, "Produsen mobil (terutama Toyota) sekarang ini harus bekerja keras untuk memperbaiki citranya," ungkap Hatoyama. Pernyataam Hatoyama tentu saja tidak hanya ditujukan kepada Toyota, tapi juga untuk semua perusahaan otomotif di Jepang.

Testimoni Akio Toyoda di depan anggota Kongres Amerika Serikat, selain ditunggu banyak orang di Jepang, juga bisa mendatangkan respon positif dan negatif.

Selama tiga jam, Toyoda berusaha menjawab berbagai pertanyaan dari anggota parlemen Amerika Serikat (AS). Toyoda yang didampingi Presdir Toyota Amerika Utara Yoshimi Inaba berjanji akan memulihkan kepercayaan konsumen kepada Toyota tanpa ada permasalahan baru terkait masalah keselamatan.

"Nama saya dipertaruhkan di perusahaan ini," tegas Toyoda kepada Dewan Pengawas dan Komite Reformasi Pemerintah. Bagaimana pun Toyota harus berjuang keras untuk memperbaiki reputasi yang telah rusak oleh kondisi sebelumnya. Ditambah lagi dengan pernyataan dari Ketua Komite, Edolphus Towns bahwa, "Perusahaan ini lebih peduli dengan keuntungan daripada keselamatan konsumen."

Toyoda tentu saja sangat malu dengan pernyataan Towns itu. Selain menyampaikan permintaan maaf yang berulang-ulang di depan anggota kongres, dia juga menyatakan komitmennya bahwa Toyota akan bekerja keras dan tak henti-hentinya mengembalikan kepercayaan pelanggannya.

Testimoni Akio Toyoda di depan anggota Kongres AS, memang ditunggu banyak orang di Jepang, termasuk kompetitor Toyota.

Hasil akhir, dari testimoni ini dinilai para analis belum bisa memecahkan masalah. Namun penampilan Akio Toyoda di Kongres - perusahaan yang didirikan kakeknya telah menjadi ikon nasional – diberi tanda lulus oleh para analis. Baik penampilan maupun caranya menjawab pertanyaan anggota Kongres.

Terlepas dari ketidakpuasan Kongres AS terhadap Jawaban Toyoda, namun banyak yang menyampaikan penghargaan kepada cucu pendiri Toyota ini. Pihak perwakilan Kota New York, misalnya menyatakan penghargaan tinggi atas keberanian Toyoda datang ke AS. "Kami sangat terkesan dengan kenyataan bahwa Anda datang secara sukarela untuk bersaksi di depan komite," ujar perwakilan tersebut.

James Bell, seorang analis pasar eksekutif mengatakan, "Kami melihat bahwa, hari ini Toyoda sudah melakukan langkah kecil menuju pemulihan citra," ujarnya.

Banyak orang yang berpendapat dengan budaya malu yang sudah berakar pada bangsa Jepang, Toyota akan bangkit dari keterpurakkannya akibat recall. Toyota sudah memberikan sebuah pelajaran berharga bagi industri otomotif di Jepang untuk menempatkan, keselamatan konsumen di atas segalanya. Kesalahan sekecil apapun bisa berakibat fatal bagi perusahaan bahkan bangsa secara keseluruhan. Karena itu, Belajarlah dari Bangsa Jepang.

www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...